2.1 PENINGGALAN DARI ZAMAN PERADABAN BATU (LANTAI II)
Peradaban batu di Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah. Temuan-temuan batu, baik berupa serpih, genggam, kapak besar (beliung)maupun batti lempar yang temukan di berbagai tempat seperti Cilacap, Sragen, Magelang, bahkan terdapat suatu indikasi kawasan di dekat desa Bobotsari kabupaten Purbalingga.
Selain peralatan batu, bukti-bukti kehidupan spiritual dan zaman peradaban batu dapat dijumpai di berbagai tempat. Koleksi yang mengisi ruang ini antara lain:
Evokatif situs peradaban batu besar (megalitik) desa Se1odiri, Kragan, kabupaten Rembang,evokatif miniatur punden perundak desa Ci1ongok_ Banyumas; evokatif menhir dan situs gantung Purba1inga; berbagai bentuk area temuan dan Banyumas,Grobogan, dan kabupaten Semarang.
Kemajuan pengetahuan di zaman peradaban bauh di tandai dengan banyaknya temuan peralatan pranatamangsa yang mirip dengan batu dakon, yang sering digunakan. Peralatan ini di kabupaten Pekalongan disebut dengan ji-mo-lu-to.
2. 2 PENIGGALAN DARI ZAMAN PERADABAN LOGAM
Di sela-sela terus berkembangnya peradaban batu,masyarakat juga mulai mampu mengolah bijih logam jenis alloy (perunggu). Berbagai peninggalan zaman ini tidak saja berbentuk benda-benda peralatan, seperti ; kapak corongm atau kapak sepatu, temuan dari dasa kelemun, kesesi, kabupaten Pekalongan, tetapi juga benda-benda kepentingan upacara keagamaan, seperti tutup meraka (timap anim), temuan dan dukuh ngablak, jarirejo, Gunungpati Semarang, tubuh neraka di godeng, dan dukuh Ngabean, Boja, Kendal dan area katak temuan dari Su1ang Rembang.
Neraka di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya bagi masyarakat kepulauan Alor, merupakan benda yang benilai tinggi, yang di jadikan salah satu persyaratan (mahar) di dalam suatu upacara perkawinan.
Neraka yang berbentuk katak, biasanya juga digunakan sebagai pelengkap da1am upacara mendatangkan hujan yang dipimpin oleh seorang pawang hujan.
2.3 PENUNGGALAN PERADABAN POLINESIA
Menjelang datangnya pengaruh fisik peradaban klasik dari India, eksistensi masyarakat lokal telah banyak berperan sebagai lokal genius. Hasil budaya dan masyarakat ini menunjukkan bahwa unsur budaya asli masih domain, tetapi pengaruh gaya luar (Kepulauan), karena berbagai ragam budaya yang ditinggalkan khas budaya Polinesia. Beberapa koleksi yang di tampilkan seperti area mirip Ganesha temuan dan desa Salatiga, Doro kabupaten Pekalongan dan arca katak temuan dari Brebes.
2.4, PENIGGALAN DARI PERADABAN HINDU BUDHA (LANTAI I & II)
Budaya yang berasal dari pengaruh hindu Budha dan India sering juga disebut peradaban klasik. Di antara berbagai bentuk peninggalan yang sangat domain berupa peninggalan budaya religi seperti lingga yoni; arca- arca perwujudan dewa; dan batuan suci keagamaan. koleksi yang dipamerkan misalnya; Kenthongan, tempat ari (Kendhi), Gantha, dan cermin semuanya dan bahan alloy (perunggu). Masing-masing temuan berasal dari Widarijeksa-Pati; Purworejo; Blora dan Cepogo-Boyolali. Untuk peralatan sehari-hari misalnya; lampu gantung, bokor, bejana, talam, dan cetakan mata uang masing-masing temuan dan Pemotan-Rembang; Banyumas; Boyolali ;Temanggung; dan Purworejo.
Di bidang tulis menulis dan bahasa, prasasti- prasasti di Jawa Tengah merupakan tertua setelah prasasti kutai-Kalimantan Timur, misalnya prasasti tukas dan Canggal di kabupaten Magelang. Koleksi prasasti yang dipamerkan di museum adalah prasasti batu dari Temanggung dan prasasti perunggu dari kesugihan — Cilacap.
Untuk bangunnan suci, peninggalannya banyak ditemui di wilayah tengah, seperti candi gedong songo, candi dieng, candi Borobudur dan candi prambanan.
Selain peralatan , prasasti, bangunan suci, banyak juga koleksi yang ditampikan. Penempatannya dikelompokkan menjadi dua, yaitu : (1) arca perwujudan dewa di dalam sejarah hindu, (2) arca- arca bodhisatwa. Arca pewujudan dewa hindu merupakan yang paling banyak dipamerkan diruang ini, misalnya area perwujudan dewa Wisnu, bahan batu, dari Pekalongan; arca penwujudan dewi Sri Mahadewa bahan batu dari Gringsing-batang, dan tiga buah arca perwujudan dewa siwa mahadewa, masing-masing ber bahan alloy (perunggu) berasal dari replika koleksi museum nasional; bahan batu, temuan dari ngedirejo-temanggung dan candi ngempon nasional, kabupaten Semarang. Selanjutnya tiga buah arca perwujutan dewa siwa mahaguru, bahan batu temuan dari desa candi bandungan dan dua buah temuan dari candi ngempon kabupaten semarang. Selebihnya itu berupa arca ganesha, durga mahesa suradaramurti, arca perwujudan temanten siwa dan durga atau yang disebut kalang sundaramurti.
Dilihat dari khas nya maka antara jawa tengah dan jawa timur memiliki perbedaan ciri khas, namun jawa tengah memiliki kekayaan ciri khas jawa timur. Koleksi yang ditampilkan misalnya; lingga-yon & kala-makara, temuan dari tuntang kab semarang dan candi sinngasarimalang-jawa timur.
Digedung D lantai 1 sebelum masuk keruang budhis, anda dapat menikmati fragmen- fragmen bagian suci dan beberapa arca ganesha temuan dan sawit Boyolali. Arca ini sangat sempurna dilihat dan sisi artistiknya.
Ruang budhis tidak banyak yang ditampilkan, sebab peninggalan bersifat ke budhaan yang memang tidak banyak di temukan di lapangan. Peniggalan terbesar pengaruh budhis di jawa tengah adalah candi Borobudur, pawon dan mendhut. Di ruang budhis kami menampilkan replika arca- arca Borobudur.
Sabtu, 05 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar